Home » » Audisi Penulis Lagu Opick

Audisi Penulis Lagu Opick

Posted by Blog Amri Evianti on Tuesday, 7 April 2015

Cerita tentang kehidupan ibarat bercerita yang tak pernah ada ujungnya, dan akan terus mengalir seperti setianya air pada sang sungai, dan ceritaku tak akan pernah habis selama aku masih bisa ayunkan tangan untuk menulis. Aku terlahir sebagai anak perempuan tunggal dikeluargaku karena saudaraku lainnya berlawanan jenis dariku. Sebut saja namaku Rajwa Salsabila aku tinggal diujung bagian barat kota Yogyakarta dan kuliah disalah satu Universitas Islam Negeri di

Yogyakarta.Kehidupan bagiku ibarat putaran jam yang pada masanya Aku akan menemukan titik angka yang berbeda, ada kalanya Aku berada dititik angka paling bawah setelah Aku  berada dititik angka paling atas,  begitu pula sebaliknya. Salah satu dari titik paling atasku adalah ketika aku masih mempunyai kesempatan didunia ini, dan kuakui aku adalah orang yang sangat beruntung karena aku masih diberi kesempatan untuk melihat orang-orang yang pernah ada untukku hingga 20 tahun ini, meski rasa sakit sering datang yang membuatku berada di ruang serba putih. // semua berjalan dalam kehendakNya// nafas hidung cinta dan segalanya. Itu lirik lagu Takdir yang meyakinkanku bahwa semua yang ku punya dan ku lalui memang atas kehendakNya. Lagu inilah yang membawaku untuk tetap bertahan didalam ruang serba putih yang kerapkali ku kunjungi. Masih lama atau tidaknya hidupku, yang kutahu selang infus masih selalu mengintaiku dimanapun aku berada.

Akulah Aktivis yang berorasi dalam diam, akulah mahasiswa yang merasa tak sesempurna mahasiswa lainnya. Aku adalah orang yang akan pertama kali tak sadar atau pingsan saat kuberusaha menjadi seorang Aktivis muda. Aku ingin secara wajar menjadi mahasiswa yang bisa ujian bersama ditengah hiruk pikuknya manusia berusaha untuk menjadi yang terbaik. Namun nyatanya, tak jarang pada masa ujian kampus aku berada diruang serba putih ditemani dengan selang infus, yang akan menjadi ujian awalku sebelum aku ujian kampus. Dari awal masuk perguruan tinggi aku memang sudah divonis ada masalah dibagian otak dikepalaku, dan itu sangat menggangguku. Aku yang masih belum stabil dalam hal emosi terkadang aku merasa menjadi orang yang tak beruntung didunia ini, larangan ibuku untuk aktif di organisasi yang selama ini ku geluti, membuat aku semakin lemah. Ya aku memang bukanlah seorang putri yang kuat , meski aku ingin sekuat saudaraku yang semuanya laki-laki. Dan cerita tentang jarum jam kehidupan yang masih selalu diangka enam menurutku memang masih terpusat padaku. Aku tak pernah tau kapan semua ini akan berakhir, hingga lagi-lagi bait syair yang berjudul Takdir menjagaku atas keterpurukan ini // dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi // ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi//.
Jarum jam kehidupanku terus berputar membawaku pada putaran yang Allah janjikan, setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. Sudah satu semester ini aku tidak bertemu dengan jarum infus, Aku merasakan kebahagiaan yang mendalam. Keceriaan dan kesehatan badan yang kini kumiliki membuat orang tuaku kembali mengizinkan aku bergabung diorganisasi  ekstra kampus lainnya. Yang pada waktunya pada acara pelantikan Unit Kegiatan Mahasiswa ada Out bound yang ternyata terkurasnya energi pda rangakian acara yang berlangsung tiga hari itu membuat kondisi badanku melemah. Aku kembali pingsan ditempat pelantikan. Kepalaku yang menjadi kendala utama melemahnya keseimbangan kesehatanku, benar-benar sangat sakit. Kurasakan yang ada disekitarku semuanya berputar. Aku tak tau akan ada berita apalagi tentang kelain otak dikepalaku, yang ku tahu aku sudah tak mampu menggerakkan angota badanku, semua terasa melayang, gelap dan aku pingsan. Saat  itulah aku menyadari dalam keadaan apapun aku harus tetap ingat pada yang telah menciptakanku, atas sikapku tersebut seolah-olah bait-bait syair  Takdir mengingatkanku, // bila mungkin ada luka coba tersenyumlah // bila mungkin tawa coba bersabarlah.

Kembali tentang putaran jarum jam kehidupanku, yang selalu berputar dengan setianya, meski membawa putarannya kearah jarum jam yang sangat kukenal yaitu angka 6, aku kembali berada diruang serba putih, aku kembali ditemani jarum dan selang infus. Aku terasing dari dunia kampus dan sahabat-sahabatku. Aku kembali tergeletak dengan penyakit gangguan fungsi syaraf dalam otak dikepalaku. Ya penyakit itu yang menemaniku hingga kini, sudah tak terhitung aku jatuh pingsan jika penyakit aneh dikepalaku datang sampai-sampai aku pernah jatuh dari  dan mengakibatkan aku mengalami kecelakaan sepeda motor, penyakit itupun masih terus datang hingga aku berada disemester 5 ini . Dan aku tak tau mungkinkah ku masih bisa mencapai gelar wisuda. Aku hanya berusaha berjalan dijalan yang telah Allah siapkan untukku, aku hanya mennjalani takdirNya dengan usaha yang kubisa sebagai manusia. Seperti syair opick yang mengatakan // dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi// ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi. Sedikit atau banyak sisa waktu yang kupunya untuk menggapai mimpi-mimpiku aku tak perduli, yang akan ku pedulikan bagaimana aku mengisi waktu yang masih ada dengan segala kekuatan yang kupunya. Aku akan berusaha tersenyum dengan apa yang kumiliki meski terkadang aku harus menangis.

Akhirnya, jalan hidup manusia antara aku dan mereka tentu sangat berbeda, terjalnya jalan yang ku lalui dan perihnya luka yang pernah kuterima, semua tidak terlepas dari bahagia yang kuterima dariNya. apapun keadaanya aku harus tetap yakin bahwa semua akan ada akhirnya, bait syair takdir yang menjadi penguat  keyakinan ini yaitu //di hempas gelombang dilemparkan angin// sekisah ku bersedih kubahagia// di indah dunia  yang berakhir sunyi// langkah kaki didalam rencanaNya. Detak jantungku yang masih ada hingga saat ini, ayah dan ibu yang selalu ada untukku, tiga saudara laki-lakiku yang selalu menghiburku,sahabat-sahabat yang selalu menguatkanku serta seluruh syair Takdir yang menjadi inspirasiku merupakan keindahan yang akan mengurangi rasa sakitku. Untukmu yang saat ini berada diposisi yang sama sepertiku atau saat dirimu merasa sedih atau tak beruuntung, coba luangkan sejenak waktumu untuk mendengar atau membaca lirik lagu dibawah ini :
Takdir
Dihempas gelombang dilemparkan angin
sekisah kubersedih kubahagia
di indah dunia yang berakhir sunyi
langkah kaki di dalam rencanaNya
Semua berjalan dalam kehendakNya
nafas hidung cinta dan segalanya
Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi
dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi
Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah
bila mungkin tawa coba bersabarlah
karena air mata tak abadi
akan hilang dan berganti ( hilang kan berganti )
Bila mungkin hidup hampa dirasa
mungkinkah hati merindukan dia
karena hanya denganNya hati tenang
damai jiwa dan raga
Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi
dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi
hanya padaMu ya Robbi

Karya Ini Diikutsertakan dalam Audisi Penulis Buku "Lagu Opick Inspirasiku" pada tahun 2010


1 komentar:

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

.comment-content a {display: none;}