Ciluuuk Baaaa, Jangan Malu Bertanya ya........ |
Dua tahun yang lalu, sekitar
bulan September Aku dan tiga orang temanku, tepatnya tiga perempuan dan satu
laki-laki, di utus menjadi perwakilan sekolah mengikuti Pelatihan Kurikulum
2013 di Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, kenalkan kami berempat yang pertama Aku
sendiri Amri Evianti sebagai guru Bahasa
Indonesia, selanjutnya Miss Isroin sebagai guru IPA, Ibu Puji Susanti sebagai
guru Matematika dan Mr. Trisno Utomo sebagai Guru Bahasa Inggris.
Singkat cerita, pelatihan usai
dan kami berencana mencari hotel lain di sekitar hotel yang kami tempati selama
pelatihan, karena kami berencana akan menjelajah kota Solo dan membeli buah
tangan untuk keluarga. Mr.Trisno berjanji akan menghubungi siswa kami yang
sudah kuliah di Solo, untuk mengantar kami mencari tempat penginapan yang
harganya lebih bersahabat dengan isi dompet kami. Sedangkan kami bertiga yakni
aku, Miss Isroin dan Ibu Puji bersiap-siap menyediakan amunisi memerangi bahaya
mabuk kendaraan yang kapan saja bisa datang dengan meminum obat anti mabuk.
Sembari Mr.Trisno dan siswa kami
keliling mencari hotel yang kami inginkan,kami bersiap-siap turun dari hotel
menuju loby hotel karena kami akan segera menuju hotel baru. Dengan keadaan
sudah meminum obat anti mabuk, kami membawa barang bawaan kami yang sudah cukup
memberatkan hati. Waktu semakin berlalu dari detik menuju menit, hingga 30
menit sudah berlalu Mr. Trisno dan siswa
kami belum juga kembali, dan yang terjadi kami para ibu-ibu terkantuk-kantuk karena
efek obat anti mabuk di halaman hotel menunggu kedatangan Mr.Trisno dan siswa
kami membawa informasi hotel dan taksi. Sangat beratnya kantuk menggangguku,
aku memutuskan untuk kembali ke kamar hotel barang sejenak untuk melepaskan
rasa kantuk yang melanda.
Tok Tok Tok, suara pintu terdengar,
ada Miss Isroin di sana menjemputku, bahwa Mr.Trisno sudah datang, dan menunggu
di halaman hotel. “Kami tidak menemukan hotel yang dekat dengan pusat oleh-oleh”
ujarnya. Kamipun memutuskan untuk menggunakan jasa taksi untuk mencari hotel, dan
kami tidak bertanya pada satpam hotel atau orang yang berlalu lalang, karena
kami merasa yakin sudah mempunyai pemandu pribadi siswa kami. Saat kami
berempat mulai menarik koper bawaan kami, ada bapak tukang becak bertanya pada
kami mau kemana? Kamipun mengutarakan bahwa kami mencari hotel yang harganya
bersahabat dan dekat dengan pasar Klewer, yakni pusat batik di
Solo. Bapak tukang becakpun menawarkan
jasanya untuk mengantar kami menuju hotel yang kami inginkan. “Jauh tidak pak”
tanyaku
Miss Isroin tertidur di atas koper akibat minum obat anti mabuk |
“Lumayanlah mbak agak jauh” ujar
bapak tukang becak.
Dengan agak berat kamipun
menyetujui setelah melalui negosiasi yang tidak panjang untuk mengantarkan ke hotel yang kami
inginkan. Berat bukan masalah gengsi pembaca, tapi berat yang tadi sebelumnya
kami bertiga para ibu-ibu sudah meminum obat anti mabuk kendaraan, tapi
ternyata kendaraan yang kami naiki adalah becak, yang aku sendiri tak pernah
mengalami mabuk ketika naik kendaraan ini dan pecahlah tawa kami hahahaha.
Sebelum bapak tukang becak
mengayuhkan becaknya, aku sempat merogoh sakuku dan ternyata handphoneku tak ada di sana, akupun menuju resepsionist dan
menyampaikan bahwa ada barang kami yang tertinggal. Kamipun ke kamar hotel yang
kami tempati, mencoba mencari handphone dengan menghubunginya menggunakan
handphone Miss Isroin, dan ternyata handphone ada dibawah tempat tidur terjatuh
saat tadi aku tidur di kamar setelah dilanda kantuk karena meminum obat anti mabuk.
Kamipun sudah siap meluncur
dengan becak, kendaraan tradisional kebanggaan Solo. Satu becak berisi dua
orang aku bersama Miss Isroin, belum sampai lima menit kami bercerita,
tiba-tiba bapak tukang becak menghentikan becaknya, dan mengatakan bahwa kami
sudah sampai. Apa? Kami terkejut bahkan terkekeh karena jarak hotel tujuan kami
dengan hotel tempat kami pelatihan begitu dekat, jika ditempuh dengan berjalan
kaki dengan membawa barang bawaan kami tidak memakan waktu lebih dari 10 menit.
Tawapun benar-benar meledak saat kami sampai di hotel . Andai dari awal kami
mau bertanya baik dengan pihak hotel, atau dengan penjual kaki lima di depan
jalan hotel mungkin kami bisa lebih menghemat waktu dan mengurangi
resiko-resiko yang lebih mengkhawatirkan seperti nyaris kehilangan handphone.Andai kami mau bertanya kami tidak akan minum obat anti mabuk karena kami hanya naik becak hahaha.
Kadang
perasaan merasa telah tahu segalanya, menjadikan bertanya begitu enggan
terlontar. Betul memang, Malu Bertanya Sesat Di Jalan dan Mau Bertanya Tidak
Sesat Di jalan. Di kemudian hari aku
akan menjadikan kisah ini sebagai pelajaran berarti betapa bertanya bukan hal
yang memalukan bahkan bertanya ternyata dapat mengurangi resiko boros waktu dan
biaya, dan akhirnya AYO!!!! JANGAN MALU BERTANYA!
(Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog #AskBNI “Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan”)
BAGUS DECH.. INI LO JAMU BLOGGER http://jamuneblog.blogspot.co.id/
ReplyDeleteterimakasih :)
DeleteIyaa jadi jangan malu bertanya dong ya Mbak, biar hemat, jadi kayak menabung ya wkwkwkwkwkw hehehehehe :
ReplyDeletehehehe hemat pada waktu kejadian saya, kalau pada kondisi lain mungkin malah bisa nambah duit "mas, apa saya boleh minta duitnya? hihihi
Deletenggak boleh donggg wkwkwkwkw hehe :)
DeleteBlogWalking (BW) balik...
ReplyDeleteYang penting bertanya dengan sopan, masalah jawaban sesuai yang dibutuhkan atau justru ndak menjawab pertanyaan, bisa ditanyakan ulang yaaa..^_^
Salam hangat dari Lombok.
hehehe, asal jangan berulang-ulang ya Mbak? heheh Salam kemabli dari Jambi
DeletePengalamannya menarik :D kunjungi juga http://storyku-46.mywapblog.com/askbni-malu-bertanya-sesat-dijalan-mau-b-2.xhtml
ReplyDeleteOk, meluncur ;)
Deletehaha.. memang pepatah benar ya kalo malu bertanya nanti sesat dijalan..
ReplyDeletesukses lomba BNI nya ya!!
Benar, kang, bener-bener kudu seneng tanya nih, ya terimakasih
DeleteNah, malu bertanya sesat di jalan, eh untung ga tersesat ya mbak xD
ReplyDeleteKasian banget miss Isroin nya sampe ketiduran di atas koper. wkwk
Wah lagi ikut lomba ya mbak? semoga bisa menang ya mbak, good luck:))
Iya mbak untung pake banget nih hehe,terimakasih atas dukungan, doa dan kunjungan nya mbk
Deletekalo malu bertanya gapapa mbak, asal jangan malu-maluin. :')
ReplyDeleteJejje iya mbak setuju saya hehe
Deletesetuju, mau bertanya nggak sesat di jalan :)
ReplyDeleteSetujuuuu, angkat tangan
DeleteWkwkw aku kok ngakak ya mbak :D kamu udah minum obat anti mabok, eh ternyata naik becak :D wkkwkwk pengalaman yang menarik mbak :D
ReplyDeleteyaaaps, malu bertanya sesat dihati mantan :")
Hahhaai kalau jadi pelakunya ngakak sambil guling guling, asli!! Heheehe. Jangan tersesat di hati mantan dong kasihannnnn hehhee
DeleteAyo, berusaha sekuat tenaga dan jiwa hehehe
ReplyDeleteWah cikgu Bahasa rupanya.....
ReplyDeleteEnggak mengapa, manusia kan belajar dari pengalaman lalu.
Lepas ni jangan malu malu lagi dong hihi...
Iya Cikgu, tidak malu lagi. Benar kita belajar melalui pengalaman hehe
DeleteWah cikgu Bahasa rupanya.....
ReplyDeleteEnggak mengapa, manusia kan belajar dari pengalaman lalu.
Lepas ni jangan malu malu lagi dong hihi...
malu bertanya sesat dijalan sering bertanya malu2in :D
ReplyDeletesampe tidur kayak gitu :D
Sering tanya malu-maluin, bener emang. Duhhh emang harus sedang sedang saja nanyanya hehehe, iya kasihan sampe ketiduran hehe
DeleteMalu bertanya sesat di jalan, ternyata bener ya... :D
ReplyDeletePengalamannya seru...
Buener banget mbak, nggak lagi-lagi deh malu nanya hehehe
DeleteEmang bu Avianti tinggal dimana nih,
ReplyDeleteSaya tinggal di Jambi, silahkan mampir
DeleteHebat ya, naik becak minum obat mabuk. Aku sangat salut. Mungkin baru kaum ibu-ibu ini. Bisa masuk rekor muri.
ReplyDeleteIya kang, daftarin MURI dog biar terkenal akunya hehehehe
DeletePersiapannya kelewat mantep, Mbak Amri. Aku boleh ketawa nggak yang soal minum obat anti mabok, Mbak :'D Huhuhu maaf.
ReplyDeleteLagi ikut kompetisi blog ya, Mbak. Semoga menang yaaaa! :))
HUahua kita ketawa kepingkel-kepingkel nggak habis hehe, boleh mbak apalgi ketawa bareng aku hehehe. Iya makasih doanya :)
DeleteMalu bertanya sesat dijalan = Mau bertanya hemat waktu dan uang :D
ReplyDeleteSepakat nggak kang? hhehe
DeleteBertanya itu tidak malu, tapi malu itu kalo udah tersesat dan salah tempat. ahaha.. :D
ReplyDeletehehehe setujuuuuu. Tapi aku nggak malu kalau tersesat di rumah Knang Alul hehe
DeleteHeeee, emang kudu bertanya. Ya setidaknya gunakan GPS (Gunakan Penduduk Setempat) hahahahhaha
ReplyDeleteSetuju Kang, GPS nya nggak butuh sinyal hehe
Deletenah itu karena enggan bertanya, jadi tersesat :)
ReplyDeletesukses kompetisinya
Iya mas... nggak diulang lagi deh hehe. Terimakasih Supportnya
DeleteMalu bertanya sesat dijalan :D pas banget buat orang yang suka ngluyur kayak ane. Hahaha
ReplyDeletebtw, sukses ya mbak givewaynya...
Terimakasih dukungannya, ayo ngluyur ke Jambi, saya jadi GUIde nya hehehe
DeleteMalu bertanya... eh, naik becak... tapi bagus mbak, bagi - bagi rejeki ke mas becak :)
ReplyDeleteIya mang kasihan saya, tapi emang rezekinya mamang becak. saya juga mau dibagi-bagi tips adsensenya hehe
DeleteTerimakasih
ReplyDelete