Berjalan-jalan di
Kota Semarang kini tidak lagi mengenai makanan khas maupun kota lamanya yang
artistik dan legendaris. Kamu juga bisa mengunjungi tempat ibadah dengan desain
bangunan yang unik dan cantik yang bisa dijadikan sebagai objek foto yang
menarik.
Tiga pilihan tempat
wisata religius ini terletak tidak jauh dari Hotel Dafam. Hotel yang berada di
Jl. Imam Bonjol No. 188 ini merupakan penginapan di Semarang dengan lokasi yang
strategis. Dengan kelas hotel di bintang tiga, kamu akan merasakan pelayanan
prima layaknya hotel bintang lima. Sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan budget besar untuk
dapat menikmati kenyamanan dan fasilitas lengkap yang kamu butuhkan selama menginap
dan berwisata di Semarang.
Photoright: novariany.com
Dengan jarak hanya
7 menit berkendara dari Bandara Ahmad Yani, kamu bisa segera beristirahat untuk
mengembalikan kesegaran tubuhmu di hotel ini. Dengan pelayanan spa dari tangan
terampil terapis dan bersantai di Charlotte Restaurant dengan menikmati makanan
yang otentik dan lezat mampu membuatmu kembali segar dan siap untuk mengunjungi
tempat wisata religious yang ikonik di kota ini. Yuk cek
website.
Photoright: dafamhotels.com
Tempat-tempat itu
adalah:
1.
Masjid Agung
Jawa Tengah
Masjid
ini menjadi ikon baru bagi Kota Semarang. Kemegahan dan keindahan arsitekturnya
merupakan perpaduan yang harmonis antara budaya Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan
utama menggunakan arsitektur Jawa berupa atap limasan yang khas dengan kubah
besar di puncaknya.
Photoright: ragamtempatwisata.com
Dengan
empat menara di setiap sudut dengan ketinggian mencapai 62 meter menjadikan
masjid nampak indah dan megah. Sebuah menara berdiri terpisah dengan tinggi 99
meter sesuai jumlah asmaul husna. Keindahan lain dari masjid ini nampak dari
sentuhan Romawi pada 25 pilar yang berada di pelatarannya. Pilar-pilar ini
mengingatkan pada koloseum di Athena namun diberi sentuhan kaligrafi sekaligus menyimbolkan
jumlah Nabi dan Rasul.
Gerbang
masjid diberi sentuhan kaligrafi Arab Melayu yang berbunyi Sucining Guno
Gapuraning Gusti. Pada serambi masjid, dilengkapi enam buah payung raksasa yang
khas seperti halnya payung di pelataran Masjid Nabawi Madinah.
Photoright: g123p.wordpress.com
2.
Gereja Santa
Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari
Nama
tempat ibadah ini cukup panjang. Namun biasa juga disebut dengan nama Gereja
Katedral Semarang. Bangunan tua ini dahulunya adalah kantor dinas kesehatan
Belanda. Kemudian di tahun 1927, pengurus gereja membeli tempat ini dan
menjadikannya rumah ibadah dan dipugar di tahun 1937.
Photoright: seputarsemarang.com
Gereja
ini hanya berjarak kurang lebih 600 meter dari Hotel Dafam. Kamu akan
dimanjakan dengan eksterior khas Eropa dari gereja ini yang terlihat dari
desain jendela dan atapnya yang berwarna merah. Batu-batu hitam dan diberi
garis putih menghiasi setengah dinding yang menguatkan kesan klasik bangunan
era tahun 30an.
Photoright: panoramio.com
Interior
bagian dalam memiliki langit-langit tinggi yang membuat suasana di dalam tidak
terasa panas. Pondasi batu menjadi dasar bangunan gereja ini dengan ruang yang
besar dan dan bebas tiang kolom di ruangan
jemaat. Atap lengkung yang khas dengan bagian depan gereja menghadap barat
membuat gereja ini menjadi semakin unik.
3.
Klenteng Sam
Po Kong Gedong Batu
Tempat
ibadah dengan ciri khas warna merah ini berada di daerah Simongan sebelah barat
daya Kota Semarang. Klenteng ini juga dikenal dengan nama Gedong Batu yang
merupakan asal muasal tempat ini yaitu goa batu besar. Kata gedong batu sendiri
berasal dari kata kedong batu yang berarti tumpukan batu yang digunakan untuk
membendung aliran air sungai.
Photoright: lulululicious.blogspot.com
Uniknya
goa batu yang ada di kompleks klenteng ini memiliki mata air yang tidak pernah
kering dan dipercaya pernah menjadi tempat tinggal Laksamana Ceng Ho, seorang
laksamana Tiongkok yang beragama Islam. Area klenteng digunakan sebagai tempat
ibadah, pemujaan, bersembahyang bahkan tempat ziarah bagi umat Kong Hu Cu.
Photoright: foto.okezone.com
Goa
batu menjadi bangunan inti dari klenteng ini. Goa ini dikelilingi oleh satu
klenteng besar dan dua klenteng kecil yang merupakan tempat penghormatan bagi
juru mudi dan juru jangkar Laksamana Ceng Ho. Kamu bisa menikmati kemeriahan
perayaan dan festival yang biasa diadakan di klenteng ini seperti perayaan
datangnya Laksamana Ceng Ho atau perayaan Hari Raya Imlek yang selalu
dimeriahkan dengan barongsai.
Wisata di Kota
Semarang bisa lebih berkesan dan penuh
makna jika kita mau membuka diri untuk lebih mengenal kota yang terkenal dengan
lumpia dan bandeng prestonya. Have a fun holiday!
no 1 doang yang pernah kesana, MAJT, payung raksasanya dibuka hari Jumat
ReplyDeleteNaik ke menaranya Masya Allah banget pemandanganya :'-)
ReplyDeleteBoleh jg nih, kemarin ke semarang ga kemana-mana
ReplyDelete