Home » » Menunggumu

Menunggumu

Posted by Blog Amri Evianti on Wednesday, 28 September 2016

Fhoto By: Amri Evianti

Aku menunggumu di jalan ini
Hingga sepagi ini
Tanpa cahaya ataupun setitik api
Tanpa selimut maupun secawan kopi

Aku masih mengenangmu penuh rindu
Tentang harapan dan kekuatan dalam bisu
Tentang rindu dan sakit yang membeku
Juga tentang aku yang masih saja kaku

Bergumul dengan cahaya
Bercengkerama dengan semesta
Menyatu dalam doa dan asa
Berpacu dalam lafadz dan bahasa

Menunggumu adalah kebiasaan
Kebiasaan yang tak buatku bosan
Pada ruas-ruas jalan aku titipkan
Segala doa dan pengharapan

Kalaupun kau harus datang setelah dunia ini menghilang
Bukankah aku harus bersabar tanpa rasa malang?
Kau dan aku sangat sadar waktu dan pertemuan adalah kuasa Tuhan yang tak mungkin menghilang
Menunggu dan bosan kini tak lagi berpasang


16 komentar:

  1. Pagi-pagi sudah disuguhi sajak yang bagus. Terima kasih. Oh iya, ini ada secawan kopi. Mau?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya kan lagi ngopi di warung Mbak siapa itu lupa saya, yang suka diutangin orang. huahaha. Saya terhempas lagi dibilang bagus sajaknya oleh sang penulis buku kece. hihihi

      Delete
  2. Kalau kata indra jegel mah gini..


    Petir bukan sembarang petir...
    Petir menyambar rumah si wisnu..
    Tunggulah dia sampai hadir..
    hadir menjemput menemuimu.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaii malah dibalas pantun nihhh, asyiikkk. petir apaan tuh? aha

      Delete
  3. Jangan terlalu lama ya kalau menunggu :)

    ReplyDelete
  4. Menunggu mungkin salah satu hal yang juga saat ini sedang saya alami karena saya juga sedang menunggu kepastian darinya, ahi hi hi.

    ReplyDelete
  5. Menghilang dikegelapan
    Menunggu terang dari sang rembulan
    Menunggu bintang dan cahaya terang
    Hanya menunggu dan terlihat malang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi berpuisi nihhhh. Kenapa terlihat malang kang? uhuk

      Delete
  6. Menunggu hal yang membosankan namun telah menjadi kebiasaan.. sendu sekali..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senduuu, seperti aku menunggumu menyelesaikan skripsimu hahahi

      Delete
  7. indahnya hidup ini jika engkau selalu sudi menungguku...terimakasih atas semuanya yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iya mang, buat syair untuk istri ya mang? hahaha

      Delete
  8. Ngomongin menunggu kemarin sempet bicang-bincang sama temen ( cew ) kalau sebenarnya cew itu butuh kepastian. Hahaha..
    Tapi yang ditunggu juga harus peka ya mbak :D

    ReplyDelete
  9. begitu lama aku berguru kepada kopi
    seberapa mengerikan dan menjerikan cecap penghabisan
    sayang ...
    aku lalai,kamu jauh lebih pahit di banding kopi :(

    ReplyDelete

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

.comment-content a {display: none;}