Assalamu’alaikum Wr. Wb
Mentari menyelinap dalam putihnya langit,
namun semangatmu tak pernah terhenti meski mentari masih enggan bersinar
terang. Meski keruh aku tetap menemukan cahaya di dalamnya, meski pekat aku
tetap menemukan sinar tanpa batas jendela. Semesta begitu indah ritmemu,
bertasbih hanya pada penciptamu tak akan berhenti hingga kehidupan ini juga
berhenti.
Sebelumnya terimakasih atas Surat Cinta yang
anak-anak buat untuk Ibu, isinya sangat membuat ibu terpana dan jatuh cinta
berkali-kali pada bait demi bait yang anak-anak ukir dengan penuh ketulusan.
Kemarin tepat pukul 17.00 Wib ibu
menyelesaikan 86 buah surat yang sudah anak- anak buat. Ada surat yang
menyantumkan namanya dan ada juga yang masih malu-malu menyebutkan namanya.
Tidak sedikit yang meminta balasan, tapi bagaimana bisa ibu bisa membalas surat
anak-anak secara langsung kalau nama pengirimnya tidak jelas? *hahaha ibu tertawa
sambil guling-guling ketika membaca surat yang isinya minta balasan tapi nggak
menyebutkan pengirimnya siapa? Lalu ibu harus kirim kemana?* semoga balasan
surat terbuka ini tidak membuat anak-anak hebatku kecewa ya, karena isinya tetap
sama terima kasih atas tulisan emas anak-anak untuk ibu di hari guru kemarin.
Di samping, banyak surat yang membuat ibu
tertawa geli, tidak sedikit juga surat yang membuat ibu begitu tergugu, entah
berapakali ibu menitikkan bulir bening kebanggaaan pada anak-anak atas ketulusan,
cinta dan kedewasaan diri anak-anak, yang tidak ibu lihat saat anak-anak di
dalam kelas. Ada yang berpesan pada ibu yang masih sangat ibu ingat, yaitu:
Ibu, saat aku menatap bulan disaat itulah aku
juga menatap hati Ibu yang indah, seindah bulan dan ku meminta jangan pernah
jenuh atas penantian! Karena murid Ibu ini wanita penanti
Ya, ibu tertegun dan membaca kembali bait
itu, tetes bening kembali mengalir, subhanallah betapa ibu beruntung mempunyai
anak-anak didik seperti kalian nak, kebanggaan itu tak bisa ibu gambarkan hanya
dalam ratusan huruf di sini.
Ibu akan mengemas surat anak-anak dengan
rapi, dan akan kembali membukanya di hari esok,mungkin saat senja mulai
menghilang dari penglihatan, akan ibu
simpan semampu Ibu menyimpannya sebagai album kenangan bahwa Ibu pernah
mempunyai anak-anak hebat seperti kalian. Sebagai cahaya saat lentera mulai
meredup, sebagai buku cerita saat ibu telah beranjak tua yang hanya berteman
senja nan jingga.
Beriring gemericik embun dari pohon emas
sumatra, semoga surat balasan terbuka ini bisa mewakili rasa bangga ibu pada
anak-anak, tetaplah menjadi embun yang memberikan kesejukan, tetaplah menjadi
cahaya meski dalam terang dan teruslah
berjalan dengan keyakinan pada Tuhan meski terlampau banyak kerikil tajam sebagai
penghalang, akhirnya selamat menempuh Ujian Semester Ganjil untuk
beberapa hari ke depan dan jangan pernah menyerah menyiapkan serta mengerjakan
Ujian Semester lebih-lebih Ujian Tuhan yang tidak memandang waktu kapan akan
diujikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salam
Hangat dan Cinta
Ibu Amri Evianti
Catatan: Surat di atas adalah surat balasan untuk siswa/i saya, pada saat sekolah mengadakan event menulis surat cinta untuk guru dalam rangka memperingati hari guru pada tahun 2014.
Jadi terharu Bu saya baca suratnya..
ReplyDeletebang icah mau dikirimi surat? :)
DeleteBang Icah: ini tisu bang, heheheh
DeleteKang Wong: hehehhe terimakasih telah mewakili saya bertanya hehhehe
Hahaha...mau dong Kang Crewchild..haha..Mba Amri Tissuenya kebanyakan nihh.
Deletepasti seru dan bikin haru ya bu guru, baca surat cinta anak2 didik untuk guru
ReplyDeleteSeru pake banget kang hehhe, beneran sampe nangis bombai. Hhehe
Deletesurat saya terima bu, salam olahraga
ReplyDeleteKapan sampainya suratnya? Hehhehe Salam Sehat
DeleteGuru itu pahlawan tanpa jasa ya mba :D
ReplyDeleteSemoga masih tersemat gelar itu, selamanya. AMIIN hehhee
Deletebu ini di daerah mana, masuk pesantren ya bu amri, kok saya jadi nangis baca artikel dari mbak
ReplyDeletesalam cinta dan romansa
www.alfarisy.top
Ini di Daerah Sumatera tepatnya Jambi Kabupaten Sarolangun. Ini mas tisunya hehe iya mas di Pesantren
Deletejadi inget waktu jaman smu dulu pernah juga nulis surat salam perpisahan sama ibu guru... bahagianya..
ReplyDeleteSalam perpisahan kok Bahagia mas? hehe *gagalfaham nih*
DeleteKalo saya sih gak ngerti, yang jelas saya liat si ibu guru senyum2 sambil liat2 terus surat nya ... hehehe :D
Deletewuih seru dan mengharu biru....mereka adalah masa depan bangsa ini
ReplyDeleteIya, ayukk mas kalau mau ikutan buat surat hehehe.
DeleteWalau hanya lewat surat tapi membanggakan membaca curahan hati anak didik.
ReplyDeleteSalam.
Iya Mas, serasa diberi hadiah hehe
Delete