Home » » AL-QUR'AN dan AL-HADIST PEDOMAN KEHIDUPAN

AL-QUR'AN dan AL-HADIST PEDOMAN KEHIDUPAN

Posted by Blog Amri Evianti on Monday 9 June 2008

Perjalanan untuk menuju akhirat memang sulit untuk ditempuh, tapi dengan kesulitan itulah akan banyak memberi nilai ibadah didalamnya. Ada rasa sakit, bahagia bersatu dalam sebuah perjalanan menuju-Nya, rasa haru, deraian air mata dalam sebuah pengharapan agar Allah selalu memberi jalan yang benar untuk kita.
Allah sebagai pencipta manusia, tidak akan pernah membiarkan ciptaan-Nya salah jalan, dan Allah memberikan semua pedoman untuk hidup didunia maupun diakhirat melalui Al-Qur'an dan Al-Hadist, itu bagi orang yang mau ditunjukkan kepada jalan kebenaran, bagi yang tidak, keterpurukan akan selalu mengiringi dalam setiap langkahnya.
Al-Qur'an menurut bahasa adalah"bacaan atau yang dibaca", sedangkan menurut istilah berarti; kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat jibril dan bagi yang mambacanya mendapat pahala.Sedangkan Al-Hadist adalah segala perilaku Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan,perbuatan, dan ketetapannya.Pengertian hadist tersebut identik dengan "sunnah" yang berarti : "jalan atau tradisi juga undang-undang yang tetap berlaku".
Al-Hadist merupakan sumber hukum islam yang kedua setelah Al-Qur'an.
Sebagai muslim, disamping mentaati Al-Qur’an juga diwajibkan mentaati apa-apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW (QS.Al-Hasyr:7).
Al-Qur'an dan Al-Hadist, benar-benar menjadi pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan segala sesuatu atau berjalan menuju-Nya, seperti:
1.Melakukan ibadah
Dalam melakukan ibadah tidak akan pernah terlepas dari Al-Qur'an dan Al Hadist, baik beribadah kepada Allah secara langsung maupun yang tidak secara langsung,ibadah langsung kepada Allah,seperti : sholat, puasa,haji, dan ibadah tidak secara langsung seperti : berbuat baik kepada sesama, shadaqah dan sebagainya.
Tentunya manusia tidak akan meninggalkan ibadah kepada Allah jika mereka berpedoman pada firman Allah, "Tidaklah Aku ( Allah ) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku ( Allah )" ( QS.Adzariyat:56 ).
Dalam surat tersebut, kita tahu bahwa kita hidup memang benar-benar untuk selalu beribadah kepada-Nya,dan dalam melakukan ibadah, kita diperintahkan hanya untuk selalu melaksanakannya hanya karena Allah, beribadah seolah-olah Allah melihat kita, Rasulullah Bersabda :
" Beribadahlah kepada Allah ( dalam keadaan ) seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak dapat melihat-Nya,sesungguhnya Dia( Allah ) melihat engkau ( HR.Abu Naim )".
2. Menghindari Melakukan Dosa
Menghapus catatan harian yang buruk saatnya hanya sekarang didunia, dengan cara mengurangi perbuatan dosa kita, kita tidak akan pernah bisa terhindar melakukan kesalahan, karena kita bukan rasul ataupun malaikat, kita hanya manusia biasa tempat salah dan lupa, tapi setidaknya kita dapat meminimalisir perbuatan dosa kita dengan cara mengiringinya dengan amal kebaikan kita. Sabda Rasulullah, "Bertaqwalah dimanapun engkau berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik ( HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abi Dzar ), dan memohon ampun atas segala dosa yang pernah kita perbuat, karena Allah selalu memberi jalan untuk kita, saat kita melakukan kesalahan, berpedoman pada firman-Nya " Dan ( juga ) orang-orang yang apabila mengerjakan perbautan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah?...”
( QS.Ali-Imran:135 ).
3.Menghormati Kedua Orang Tua
Allah menciptakan kita, dan Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kita, diantaranya, dengan memberikan kedua orang tua kepada kita, sebagai bentuk cinta-Nya kepada kita, dan Allahpun selalu menuntun kita untuk terus melangkah, melalui firman-Nya," Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihmu dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu"( QS.Luqman:14 ). Keridhaan Allah kepada kita terletak pada keridhaan kedua orang tua pada kita, begitupun sebaliknya, yang diperkuat dalam arti hadist dari Abdullah ibn 'Amru ra, ia berkata: Rasulullah bersabda, "keridhaan Allah berada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan kedua orang tua (HR. Tirmidzi).
Dari sedikit paparan tersebut, dapat ditarik kesimpulan, bahwasanya Al-Qur'an dan Al-Hadist benar-benar sebagai pedoman hidup untuk manusia. hal itu telah menjadi kesepakatan bahwa sumber pokok hukum islam adalah Al-Qur'an dan Al-Hadist, sebagaimana Sabda Rasulullah:" Aku tinggalkan dua perkara yang jika kamu sekalian berpegang teguh kepada keduanya tidak akan tersesat selamanya yaitu Al-qur'an dan Sunnahku ( HR. Baihaqi)


0 komentar:

Post a Comment

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

.comment-content a {display: none;}