Home » » Fakta Unik Undangan

Fakta Unik Undangan

Posted by Blog Amri Evianti on Friday 15 May 2015




www.amrievianti.blogspot.com
Jika ada Undangan datang ke rumah apa yang langsung anda fikirkan? Punya uang nggak ya saat hari H? atau ah nggak kenal nggak usah berangkat! Atau kalimat apa yang terbersit? Wah, saya kenal dengan orang ini harus berangkat!.  Uniknya Undangan sekarang ini menjadi lahan paling OK meraup Ekonomi, kata sebagian orang, namun ada yang berasumsi dengan mengadakan undangan merupakan sebagai ajang menagih hutang dari orang yang dulu penuh di datangi*hahahaha siap-siap tuh yang punya hutang*, dan yang paling keren Undangan ingin dijadikan sebagai ajang rasa syukur atas kebahagiaan yang dirasakan pemilik Pesta agar bisa dirasakan oleh orang banyak *ehm tapi yang dapat undangan merasakan kebahagiaan di atas penderitaan orang lain kwkwk*, dan masih banyak lagi alasan mengapa orang mengadakan pesta dan menyebar undangan, serta masih banyak beraneka tanggapan orang ketika mendapatkan undangan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu *bisa klenger saya hoho*

Buah tangan dalam acara kondanganpun bermacam-macam dari setiap tempat, tergantung kebiasaan yang dianut warga setempat. Seperti tempat yang saya tinggali saat ini masih menerapkan adat tradisional saat akan pergi kondangan, yakni yang kita bawa bukan beberapa lembar uang dan dimasukkan ke dalam amplop, tapi dengan memasukkan aneka bahan perlengkapan dapur seperti beras, beras bebas mau ngasih satu karung atau 1 kg aja *hehe yang penting jangan 1 butir*, telur satu karpet, gula pasir 2 kg, krupuk 1 bal, Mie kuning 2-4 pak, dan bisa ditambah bahan lain sesuai kemampuan kita. 

Setelah bahan terkumpul masukkan dalam baskom besar lalu ditutup dengan kain, jangan lupa dibawa saat pergi kondangan, jadi bisa dibayanginkan sebrepa beratnya bawanya, apalagi postur tubuhnya minimalis kaya’ saya ini. Hal tersebut belum selesai, sang bapak juga wajib ikut kondangan tentunya dengan membawa amplop sendiri *jangan lupa diisi duit* tapi seandainya tidak punya uang lebih  waktu kondangan tiba anda boleh saja dengan membawa amplop, tapi yaitu rasanya kurang menyatu aja dengan kehidupan di sini. Kalau saya sih, jika yang mengundang teman suami saya ikut cukup membawa kado untuk pengantinnya dan suami membawa amplop untuk nominal tak perlu saya bahas deh ya hehe. 

Lain cerita tradisi kondangan di tempat orang tua saya tinggal, masih di daerah sini juga sih, tradisinya di sini adalah yang berangkat kondangan hanya salah satu dari pasangan suami istri, kalau ibunya sudah berangkat si bapak tak perlu berangkat, yang dijadikan buahtanganpun cukup simple, amplop diisi dengan uang untuk umum diisi 30ribuan kalau sudah kenal 50.000-100.000, kalau sudah pernah dikondangi sesuai dengan jumlah yang mereka beri usahakan jangan kurang *karena kalau kurang bakal jadi omongan hiaiahahi* beda lagi kalau masih ada ikatan saudara nominal terkecil ratusan ribu hingga jutaan. 

Gimana fakta kondangan di daerah saya? Mencengangkan atau biasa aja?*hehehe* intinya ketika kita mendapat undangan tidak perlu risau dan gundah, disesuaikan saja dengan kemampuan kita, dan anggap apa yang sudah kita berikan pada pemilik pesta sebuah rasa bahagia kita atas kebahagiaan mereka, dengan cara lupakan berapapun yang kita berikan pada pemilik pesta *hayoo bisa nggak?* toh rezeki semua dari Allah, kita hanya dititipi, siapa tahu kita hanya sebagai perantara untuk menyampaikan rezeki kepada orang lain. Jangan pernah takut deh gara-gara menghadiri kondangan kita nggak bisa menghidupkan kompor gas di rumah hehe.
Happy kondangan


33 komentar:

  1. kebetulan di tempat saya juga lagi musimnya kondangan.. jadi diserang pertanyaan "kapan nyusul" aduh XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama dong mbak, jawab aja mbak habis lebaran *meski nggak tau lebaran tahun ini apa tahun depan* hehehe

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. paling seneng nih dateng ke acara kondangan

      Delete
    2. hehehe seneng makan-makannya ya hehehe, sama pakai baju baru hihihi

      Delete
  3. beda tempat beda tradisinya ya
    paling enteng bawa amplop berisi saja
    kondangan artinya kumpul-kumpul temen atau sodara juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar, tapi memang yang paling enteng kalau hanya bawa amplop berisi tambah enteng kalau nggak ada isinya *nah lho*

      Delete
    2. Isinya semampunya aja, kalau dipaksain jadinya nggak ikhlas kan? :D

      Delete
  4. sama nih kebiasaannya, maklum masih tinggal di desa, jadi kebiasaan yang ngasih beras sama sembako itu masih berlaku terus tar sama yang punya hajat dikasih kembaliannya aneka macam makanan tradisionalnya, kaya opak dan teman-teman :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tos dulu dong mbak? tosssss, hehehe bener enaknya kembaliannya itu juga ya, hehe jadi pingin jajan orang hajatan nih hehe

      Delete
    2. Sama, ditempat saya juga gitu mbak. Katanya nggak enak kalau nggak bawa2. Ya itu tadi, karena udah jadi tradisi hehe

      Delete
    3. Benul-benul, sudah tradisi*eksen gaya iklan R*ma* hehehe asal tradisinya nggak bawa bahan makan satu trek aja ya hehe

      Delete
  5. Pemilihan tanggal buat ngadain hajat, perlu juga jd bahan pertimbangan ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener kang, harusnya dipilih saat penerimaan gaji nasional hehehe.

      Delete
  6. Yang aku pikirkan pertama kali waktu dapat undangan yaitu, "Ini mau minjem sama siapa baju ke kondangannya?" sama "Ini sama siapa mau ke kondangannyaaaa? SAMA SIAPA???!" Maklum, aku gak punya stock baju yang rada kecewek-cewekan yang biasa dipake buat ke undangan dan aku juga LDR jadi gak ada pasangan, Mbak. Haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hiahaihia ngakak aku bacanya neng, Tapi tuh pict nya cewek banget hehehe, besok beda lagi kalau udah nggak LDR an alias udah bareng terusm baju udah ada komentar jadi ganti gini *pake uang siapa ini kondangannya* nah lho hehehe

      Delete
    2. Haha ilusi kamera aja itu. Aslinya rada tomboy, Mbak. Gak suka pake higheels sama dress.
      You know me so well, Mbak :') Tapi kalau udah niat ke kondangan, pasti bakal dimudahin kok jalannya. Hehe.

      Delete
    3. heheheh, tapi tetap cantik dan manis kaya artis korea gitu terlihat dari sini, hehehe huum pasti ada jalan untuk tampil istimewa di acara istimewa :)

      Delete
  7. Mba Ambri..kalau saya asal ada yang ngundang pasti datang dah...hahahyy

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahai siap-siap ya besok saya undang, asssekkk kedatangan tamu dari banjarmasin hehe

      Delete
    2. Saya nggak di undang mbak Amri? :D

      Delete
    3. Saya undang kok kang Defi, siap2 aja ya hehehe

      Delete
  8. Terkadang kalau lagi pas dapat undangan, pasti langsung spontan bilang "Haduh, duit lagi" hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahai itu mah saya bangetttt kang Defi, kalau nggak ada duwit? utang siapa ya kwkwkw

      Delete
  9. temen saya juga banyak yang ngirim undangan hmm kapan saya nyusul seperti mereka? pertanyaan yang berat untuk di jawab :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe jawab aja mbak" tolong carikan duwit dong buat pesta" nah lho? hehe

      Delete
  10. wow fakta kondangan di daerahnya cukup mencengangkan :D

    ReplyDelete
  11. Sama kayak di tempat saya mbak, tapi bahan kondangan ibu biasanya beras dan kue, bapak amplop, saat pulang diisi makanan matang sama tuan rumah.

    ReplyDelete
  12. Undangan, ya. Gue jujur agak bingung kalo harus undangan itu. Bukan bingung karena jomblo. Bukan. Tapi, karena gue bingung harus bawa apa? Sempet mikir pengen bungkus tempe goreng terus dipitain. Kerenkan??

    Tapi, begitulah, gue. Terlalu polos mungkin. Jadinya, ngikut temen aja. Kalo ada undangan dan ditanya "Kapan Nikah?" Gue jawab aja, "Nanti, kalo sempet':D

    ReplyDelete
  13. Kebiasaan di setiap daerah sudah pasti berbeda-beda. Tapi yang namanya amplop "berisi" masih diminati, karena sangat praktis dan gak ribet. Salam kenal dari blog mas hendra....

    ReplyDelete
  14. berfikiran positif aja sih biasanya aku kalau terima undangan :)

    ReplyDelete
  15. Mau bulan puasa jadi makin banyak yang nikah nih di sini :P

    ReplyDelete

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

.comment-content a {display: none;}