Home » » Tiga Wisata Religius Di Semarang

Tiga Wisata Religius Di Semarang

Posted by Blog Amri Evianti on Wednesday 26 October 2016


Berjalan-jalan di Kota Semarang kini tidak lagi mengenai makanan khas maupun kota lamanya yang artistik dan legendaris. Kamu juga bisa mengunjungi tempat ibadah dengan desain bangunan yang unik dan cantik yang bisa dijadikan sebagai objek foto yang menarik.
Tiga pilihan tempat wisata religius ini terletak tidak jauh dari Hotel Dafam. Hotel yang berada di Jl. Imam Bonjol No. 188 ini merupakan penginapan di Semarang dengan lokasi yang strategis. Dengan kelas hotel di bintang tiga, kamu akan merasakan pelayanan prima layaknya hotel bintang lima. Sehingga kamu  tidak perlu mengeluarkan budget besar untuk dapat menikmati kenyamanan dan fasilitas lengkap yang kamu butuhkan selama menginap dan berwisata di Semarang.

Photoright: novariany.com
Dengan jarak hanya 7 menit berkendara dari Bandara Ahmad Yani, kamu bisa segera beristirahat untuk mengembalikan kesegaran tubuhmu di hotel ini. Dengan pelayanan spa dari tangan terampil terapis dan bersantai di Charlotte Restaurant dengan menikmati makanan yang otentik dan lezat mampu membuatmu kembali segar dan siap untuk mengunjungi tempat wisata religious yang ikonik di kota ini. Yuk cek website.

Photoright: dafamhotels.com
Tempat-tempat itu adalah:
1.       Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid ini menjadi ikon baru bagi Kota Semarang. Kemegahan dan keindahan arsitekturnya merupakan perpaduan yang harmonis antara budaya Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama menggunakan arsitektur Jawa berupa atap limasan yang khas dengan kubah besar di puncaknya.

Photoright: ragamtempatwisata.com
Dengan empat menara di setiap sudut dengan ketinggian mencapai 62 meter menjadikan masjid nampak indah dan megah. Sebuah menara berdiri terpisah dengan tinggi 99 meter sesuai jumlah asmaul husna. Keindahan lain dari masjid ini nampak dari sentuhan Romawi pada 25 pilar yang berada di pelatarannya. Pilar-pilar ini mengingatkan pada koloseum di Athena namun diberi sentuhan kaligrafi sekaligus menyimbolkan jumlah Nabi dan Rasul.
Gerbang masjid diberi sentuhan kaligrafi Arab Melayu yang berbunyi Sucining Guno Gapuraning Gusti. Pada serambi masjid, dilengkapi enam buah payung raksasa yang khas seperti halnya payung di pelataran Masjid Nabawi Madinah.

Photoright: g123p.wordpress.com

2.       Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari
Nama tempat ibadah ini cukup panjang. Namun biasa juga disebut dengan nama Gereja Katedral Semarang. Bangunan tua ini dahulunya adalah kantor dinas kesehatan Belanda. Kemudian di tahun 1927, pengurus gereja membeli tempat ini dan menjadikannya rumah ibadah dan dipugar di tahun 1937.

Photoright: seputarsemarang.com

Gereja ini hanya berjarak kurang lebih 600 meter dari Hotel Dafam. Kamu akan dimanjakan dengan eksterior khas Eropa dari gereja ini yang terlihat dari desain jendela dan atapnya yang berwarna merah. Batu-batu hitam dan diberi garis putih menghiasi setengah dinding yang menguatkan kesan klasik bangunan era tahun 30an.

Photoright: panoramio.com

Interior bagian dalam memiliki langit-langit tinggi yang membuat suasana di dalam tidak terasa panas. Pondasi batu menjadi dasar bangunan gereja ini dengan ruang yang besar dan  dan bebas tiang kolom di ruangan jemaat. Atap lengkung yang khas dengan bagian depan gereja menghadap barat membuat gereja ini menjadi semakin unik.

3.       Klenteng Sam Po Kong Gedong Batu
Tempat ibadah dengan ciri khas warna merah ini berada di daerah Simongan sebelah barat daya Kota Semarang. Klenteng ini juga dikenal dengan nama Gedong Batu yang merupakan asal muasal tempat ini yaitu goa batu besar. Kata gedong batu sendiri berasal dari kata kedong batu yang berarti tumpukan batu yang digunakan untuk membendung aliran air sungai.

Photoright: lulululicious.blogspot.com
Uniknya goa batu yang ada di kompleks klenteng ini memiliki mata air yang tidak pernah kering dan dipercaya pernah menjadi tempat tinggal Laksamana Ceng Ho, seorang laksamana Tiongkok yang beragama Islam. Area klenteng digunakan sebagai tempat ibadah, pemujaan, bersembahyang bahkan tempat ziarah bagi umat Kong Hu Cu.

Photoright: foto.okezone.com
Goa batu menjadi bangunan inti dari klenteng ini. Goa ini dikelilingi oleh satu klenteng besar dan dua klenteng kecil yang merupakan tempat penghormatan bagi juru mudi dan juru jangkar Laksamana Ceng Ho. Kamu bisa menikmati kemeriahan perayaan dan festival yang biasa diadakan di klenteng ini seperti perayaan datangnya Laksamana Ceng Ho atau perayaan Hari Raya Imlek yang selalu dimeriahkan dengan barongsai.


Wisata di Kota Semarang  bisa lebih berkesan dan penuh makna jika kita mau membuka diri untuk lebih mengenal kota yang terkenal dengan lumpia dan bandeng prestonya. Have a fun holiday!


3 komentar:

  1. no 1 doang yang pernah kesana, MAJT, payung raksasanya dibuka hari Jumat

    ReplyDelete
  2. Naik ke menaranya Masya Allah banget pemandanganya :'-)

    ReplyDelete
  3. Boleh jg nih, kemarin ke semarang ga kemana-mana

    ReplyDelete

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

.comment-content a {display: none;}