Ciri Khas Makanan Solo : Manis

Kurang lebih satu tahun silam, saya dan 3 teman guru lainnya untusan dari sekolah saya yang langsung mendapat pembinaan dibawah Kemendikbud langsung, dalam program SMP Berbasis Pesantren mendapat kesempatan untuk mengikuti Workshop Pendidikan Nasional yang diselenggarakan di Solo selama 1 minggu, tepatnya di Kusuma Sahid Prince Hotel. Sebuah hotel yang konon katanya merupakan kediaman salah satu raja di Solo yang pada akhirnya dijadikan hotel yang beberapa bangunannya sudah ada penambahan dan masih ada yang asli dari bangunan awal. Di hotel ini saya tidak akan menceritakan dengan detail proses workhopnya tapi saya akan menceritakan tentang proses isi perutnya alias hidangan yang ada di hotel ini dan sekitarnya. kwkwkw.

Saya dan rombongan tiba di hotel sekitar jam 11.00 Wib siang, sampai di sana kami mengurus beberapa administrasi lalu disambut dengan aneka hidangan khas Solo, yang bentuknya apa saja saya lupa tapi yang paling saya ingat adalah rasanya.Mau tau apa saja rasanya teman? yang paling terasa di lidah saya hampir semua sayur ataupun lauk yang berbumbu semua berasa MANIS, kecuali nasi putih dan sop. Duarrrrr gimana bisa begini rasanya, lidah saya dan khususnya teman rombongan dari sekolah kami yang berada di Kabupaten Sarolangun yakni salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Jambi tidak terbiasa dengan menu makanan yang isinya manis, tapi lebih terbiasa dengan aneka sayur atau laiuk yang ada perpaduan antara asin, gurih dan pedas, hampir rasa manis tak ada. Berhari-hari kami lalui dengan memakan yang baru di perut kami dan kami sempat menemui salah satu peserta yang berasal dari Kalimantan rela makan hanya dengan nasi putih saja tanpa lauk karena tidak terbiasa dengan menu solo yang identik dengan manis *makanya orang solo lembah lembut dan manis-manis ya kwkwk*  Hingga tiba suatu hari kami memutuskan untuk mencoba mencari makanan di luar hotel, dan lagi-lagi meski berbentuk sambal semuanya manis-manis. Akhirnya saya dan teman-teman tetap memutuskan untuk makan *hahai iyalah masak mau kelaparan* singkat cerita Workshop usai dan saya pulang kampung, dan tiba saatnya saya terkena gangguan pencernaan tidak masuk sekolah selama seminggu setelah workshop dari Solo, perut ini memang tidak bisa diajak kompromi setiap kali saya mengikuti worksop di luar kota*uhukkk luar kota gayanya* selalu saja setelahnya akan sakit, ampuni saya ya Allah.