Home » » Sakit Gondongan: Cerdas Menanggapi Diagnosa Dokter

Sakit Gondongan: Cerdas Menanggapi Diagnosa Dokter

Posted by Blog Amri Evianti on Wednesday, 30 September 2015

Ini Gambar suami saya sedang fresh bingit
Sudah satu minggu lebih suami terkena penyakit Gondongan yakni pembekakan kelenjar ludah bahasan kesehatannya, hingga membuat bagian pipi bawah telinga membengkak, dan yang diserang adalah bagian pipi dibawah telinga kiri. Dua malam pernah suami benar-benar tidak bisa tidur, hanya bisa melakukan aktivitas berdiri dan duduk yang paling nyaman.Berulang kali saya mencari informasi terkait penyakit gondongan *bukan gondok-an ya* dan dari gejala semua mirip, dari disertai dengan demam tinggi,membengkak di bawah telinga. Semua yang bisa saya tanyapun saya interogasi pernah sakit gondongankah?bagaimana rasanya?yang bengkak keras nggak? Semua jawaban yang pernah gondongan menyatakan bahwa mereka merasakan pada bengkaknya tidak keras banget, keras biasa aja, sedangkan kondisi gondongan suami saya sangat keras bagai batu*uhuk*

Obat dari  mantri pertama sudah dimakan,meski tidak habis hanya satu –dua kali minum. Obat andalan keluarga mini kami AXE Maxs Juga sudah habis satu botol, Milagros minuman kesehatan juga sudah hampir habis 1 dus atas izin Allah itu membuat kondisi suami saya agak membaik, meski kadang rasa sakit dan ngiliu berulang lagi. Setiap hari saya berulang mengelus bagian yang bengkak pada suami saya, dan semakin penasaran gondongan beneran atau ????
Hingga akhirnya dengan semangat menggebu-gebu saya meminta sedikit memaksa suami untuk periksa kembali pada salah seorang dokter, suamipun setuju.

“Nomor urut dua” ujar asisten dokternya
Kami masuk,lalu Dokter Namora, bertanya “siapa yang sakit?”
“Saya dok, tidak kelihatan sakit ya dok” suami saya bercanda, dokter Namora sambil terkekeh mengiyakan, sampai suami saya menunjuk bagian bawah telinga. Lalu dengan semangat bapak dokter yang gagah ini, ( meski Namora namanya yang dulu saya kira adalah ibu dokter ternyata bapak dokter) menanyakan sudah berapa lama? Kami jelas menjawabnya dengan jawaban sudah lebih dari satu minggu.

Dokter lalu meminta suami untuk berbaring guna ditensi darah dan detak jantungnya semua normal. Dokterjuga menanyakan asal mula terjadi benjolan bla-bla. Sambil menghampiri suami dokter bergumam “pasti ada sebabnya ini” lalu dokter mengecek di dalam telinga suami saya sambil mengangguk dokter  berargumen bahwa bengkak pada pipi suami saya ini bukan gondongan tapi pembengkakan kelenjar limfe , ada infeksi di bagian dalam telinga yang membuat  adanya benjolan di bawah telinga.

PLONG penasaran selama ini terpecahkan, dan tahu apa yang harus dilakukan. Dokter memberi suntikan special pada suami saya *hahaha*lalu diberi obat yang harus diminum 3x dalam satu hari. Kamipun pulang dengan perasaan yang lega, tidak meraba-raba lagi ini penyakit apa. Akhirnya kenali gejala penyakitnya, dan cari pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang diagnosa penyakit, lalu mencoba periksa kembali sebagai bahan pertimbangan tidaklah salah, apalagi jika tidak ada perkembangan yang signifikan. Kesehatan itu berharga lebih dari apapun, tanpa kesehatan saya tidak bisa melihat suami saya tersenyum, atau hanya sekedar melihatnya duduk santai sambil menikmati kopi hitamnya saya tak akan pernah mendapatkannya jika Allah tidak memberikan kesehatan yang berlimpah. Semoga anda semua selalu dalam kesehatan dan keberkahan .




15 komentar:

  1. Iya mbak ... serahkan saja pada ahlinya... biar gak meraba - raba dan bingun mencari obatnya hehe

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah sudah ketahuan skt yg sebenarnya...
    jadi qt jg harus cek n ricek jg ya klo ada vonis skt apa skt apa tu, saya pernah mengalami jg hal yg hampir serupa

    ReplyDelete
  3. yups serahkan kepada ahlinya biar tidak penasaran.. semogga sehat selalu :)

    ReplyDelete
  4. Serahkan pada ahlinya, kemudian kita akan tau tindakan selanjutnya hehehe

    ReplyDelete
  5. kadang saya pun harus mencari second opinion jika kurang sreg dengan satu dokter,

    ReplyDelete
  6. Semoga kita semua diberi kesehatan terus ya

    ReplyDelete
  7. dulu aku juga pernah kenna ini mba, terus entah kenapa hilang aja gitu tanpa diobatin, dan saat waktu aku kena ini, teman teman aku juga pada kena

    ReplyDelete
  8. informasi yang sangat bermanfaat ni, salam sukses mbak, :)

    ReplyDelete
  9. Memang benar serahkan pada ahlinya masing-masing, urusan cepat selesai

    ReplyDelete
  10. Percayakan pada dokter dibidangnya, biar ada yang pasti penanganannya

    ReplyDelete
  11. Serahkan kepada saya datang keblog saya lalu komen lalu saya akan bales dengan kata kata yang sangat lembut dan tara penyakit anda semoga lekas sembuh.

    ReplyDelete
  12. Gimana mbak akhirnya setelah di suntik kempes apa ga?saya ngalamain seperti itu soalnya,deg2 an jg takut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf ya mbak saya baru aktif, tidak kempes. akhirnya suami saya di operasi. Alhamdulillah sehat, meski masih meninggalkan bekas

      Delete
  13. Gimana mbak akhirnya setelah di suntik kempes apa ga?saya ngalamain seperti itu soalnya,deg2 an jg takut

    ReplyDelete

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}