Home » » Surat Terbuka Untuk Anak-Anakku Penerus Bangsa

Surat Terbuka Untuk Anak-Anakku Penerus Bangsa

Posted by Blog Amri Evianti on Friday 19 February 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Mentari menyelinap dalam putihnya langit, namun semangatmu tak pernah terhenti meski mentari masih enggan bersinar terang. Meski keruh aku tetap menemukan cahaya di dalamnya, meski pekat aku tetap menemukan sinar tanpa batas jendela. Semesta begitu indah ritmemu, bertasbih hanya pada penciptamu tak akan berhenti hingga kehidupan ini juga berhenti.

Sebelumnya terimakasih atas Surat Cinta yang anak-anak buat untuk Ibu, isinya sangat membuat ibu terpana dan jatuh cinta berkali-kali pada bait demi bait yang anak-anak ukir dengan penuh ketulusan.

Kemarin tepat pukul 17.00 Wib ibu menyelesaikan 86 buah surat yang sudah anak- anak buat. Ada surat yang menyantumkan namanya dan ada juga yang masih malu-malu menyebutkan namanya. Tidak sedikit yang meminta balasan, tapi bagaimana bisa ibu bisa membalas surat anak-anak secara langsung kalau nama pengirimnya tidak jelas? *hahaha ibu tertawa sambil guling-guling ketika membaca surat yang isinya minta balasan tapi nggak menyebutkan pengirimnya siapa? Lalu ibu harus kirim kemana?* semoga balasan surat terbuka ini tidak membuat anak-anak hebatku kecewa ya, karena isinya tetap sama terima kasih atas tulisan emas anak-anak untuk ibu di hari guru kemarin.

Di samping, banyak surat yang membuat ibu tertawa geli, tidak sedikit juga surat yang membuat ibu begitu tergugu, entah berapakali ibu menitikkan bulir bening kebanggaaan pada anak-anak atas ketulusan, cinta dan kedewasaan diri anak-anak, yang tidak ibu lihat saat anak-anak di dalam kelas. Ada yang berpesan pada ibu yang masih sangat ibu ingat, yaitu:
Ibu,   saat aku menatap bulan disaat itulah aku juga menatap hati Ibu yang indah, seindah bulan dan ku meminta jangan pernah jenuh atas penantian! Karena murid Ibu ini wanita penanti

Ya, ibu tertegun dan membaca kembali bait itu, tetes bening kembali mengalir, subhanallah betapa ibu beruntung mempunyai anak-anak didik seperti kalian nak, kebanggaan itu tak bisa ibu gambarkan hanya dalam ratusan huruf di sini.
Ibu akan mengemas surat anak-anak dengan rapi, dan akan kembali membukanya di hari esok,mungkin saat senja mulai menghilang dari penglihatan,  akan ibu simpan semampu Ibu menyimpannya sebagai album kenangan bahwa Ibu pernah mempunyai anak-anak hebat seperti kalian. Sebagai cahaya saat lentera mulai meredup, sebagai buku cerita saat ibu telah beranjak tua yang hanya berteman senja nan jingga.

Beriring gemericik embun dari pohon emas sumatra, semoga surat balasan terbuka ini bisa mewakili rasa bangga ibu pada anak-anak, tetaplah menjadi embun yang memberikan kesejukan, tetaplah menjadi cahaya  meski dalam terang dan teruslah berjalan dengan keyakinan pada Tuhan meski terlampau banyak kerikil tajam sebagai penghalang, akhirnya selamat menempuh Ujian Semester Ganjil  untuk beberapa hari ke depan dan jangan pernah menyerah menyiapkan serta mengerjakan Ujian Semester lebih-lebih Ujian Tuhan yang tidak memandang waktu kapan akan diujikan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

                                                                                                                                Salam Hangat dan Cinta


                                                                                                                                    Ibu Amri Evianti
Catatan: Surat di atas adalah surat balasan untuk siswa/i saya, pada saat sekolah mengadakan event menulis surat cinta untuk guru dalam rangka memperingati hari guru pada tahun 2014.


19 komentar:

  1. Jadi terharu Bu saya baca suratnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. bang icah mau dikirimi surat? :)

      Delete
    2. Bang Icah: ini tisu bang, heheheh
      Kang Wong: hehehhe terimakasih telah mewakili saya bertanya hehhehe

      Delete
    3. Hahaha...mau dong Kang Crewchild..haha..Mba Amri Tissuenya kebanyakan nihh.

      Delete
  2. pasti seru dan bikin haru ya bu guru, baca surat cinta anak2 didik untuk guru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru pake banget kang hehhe, beneran sampe nangis bombai. Hhehe

      Delete
  3. surat saya terima bu, salam olahraga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kapan sampainya suratnya? Hehhehe Salam Sehat

      Delete
  4. Guru itu pahlawan tanpa jasa ya mba :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga masih tersemat gelar itu, selamanya. AMIIN hehhee

      Delete
  5. bu ini di daerah mana, masuk pesantren ya bu amri, kok saya jadi nangis baca artikel dari mbak

    salam cinta dan romansa

    www.alfarisy.top

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini di Daerah Sumatera tepatnya Jambi Kabupaten Sarolangun. Ini mas tisunya hehe iya mas di Pesantren

      Delete
  6. jadi inget waktu jaman smu dulu pernah juga nulis surat salam perpisahan sama ibu guru... bahagianya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam perpisahan kok Bahagia mas? hehe *gagalfaham nih*

      Delete
    2. Kalo saya sih gak ngerti, yang jelas saya liat si ibu guru senyum2 sambil liat2 terus surat nya ... hehehe :D

      Delete
  7. wuih seru dan mengharu biru....mereka adalah masa depan bangsa ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ayukk mas kalau mau ikutan buat surat hehehe.

      Delete
  8. Walau hanya lewat surat tapi membanggakan membaca curahan hati anak didik.
    Salam.

    ReplyDelete

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}