Sumber Gambar: zaenalmustofabinmaksum.wordpress.com |
Tuhan maka biarkan aku melepaskan lelahku malam ini. Atau bahkan saat gemintang enggan berkedip padaku malam ini maka aku hanya akan berada di zona ini, menyampaikan semua yang tersirat dalam hatiku. Kawan, pernahkah kau merasa sangat lelah? atau bahkan merasa sangat takut dalam hidup? takut seolah dunia sedikitpun tak berpihak padamu?
Demi malam yang tertakdir menjadi kelam, maka semoga semua ketakutan itu akan dilalap habis oleh malam dan akan menemukan cahaya kekuatan saat pagi menjelang. Aku malam ini masih berada di beranda rumah menikmati cahaya lampu yang berjejer rapi di pinggiran jalan, lolongan srigala desa terdengar serasa malam ini berada di kawasan misteri dalam negeri. Ahh aku berkali-kali hanya bergumam tanpa arti, menceritakan semua kisahku hari ini pada melati yang masih tampak cerah di hadapanku. "Melati pernahkah kau merasa takut" tanyaku padanya. Tanpa tanggapan dia hanya menggoyangkan tubuhnya, karena terpaan angin.
Sumber Gambar: ruangpustaka.blogspot.com |
"Melati, pernahkah kau merasa sangat lelah menghadapi takdir hidupmu" tanyaku kembali. Lagi-lagi dia hanya bisu, dan aku hanya memandangnya penuh harap, agar Tuhan menghembuskan Kuasanya untuk Melati agar menjadi temanku hanya untuk malam ini.
Perlahan aku mulai lelah dengan suasana ini, sebelum kulangkahkan kakiku " Aku tak pernah takut menjalani kisahku, meski mungkin aku lelah dan ketakutan, namun aku masih punya kamu yang yang mau mengajakkku bicara, masih mau menyiramiku saat langit tak memberikan airnya. Aku masih percaya Lubna, bahwa sebesar apapun rasa takutku aku masih punya Tuhan yang akan menjagaku, dan mengirimkan malaikat-malaikat terbaiknya untuk menjagaku" ujar melati tanpa kuduga.
"Lubna, dalam hidup ketakutan untuk membantu kita senantiasa berharap, berharap agar Tuhan meredakan rasa takut kita dengan rasa tentram, mungkin ada doa harian yang terlupakan?Rasa lelah juga mengisyaratkan agar kita sejenak meluangkan waktu untuk beristirahat, yang mungkin bisa saja kita terlupa untuk memberikan hak pada fikiran atau bahkan raga kita untuk beristirahat" lanjut melati kembali.Aku hanya diam hanyut dalam kata-kata yang diberikan melati malam ini. Memandangnya penuh haru, ingin mengaguminya dengan rindu.
"Lubna, masuklah! angin malam tak baik untukmu. Biarkan harumku akan menyambutmu dengan mesra esok hari.Semoga Tuhan senantiasa menjagamu" ucap melati sambil mengibaskan kelopaknya.
Aku tersenyum dan menyentuh lembut bunga mungil nan putih itu. Ia menggeliat dengan manja, ku hirup habis harumnya bunga putih itu, semoga kita bertemu lagi esok hari.
___________________
Mentari menyambutku dengan mesra, melati mungkin saja sudah siap menyambutku dengan cinta, seperti ku selalu menyambutnya dengan rasa cinta. Ku buka jendela rumahku, pandanganku mengarah pada pohon rimbun bermahkotakan bunga kecil berwarna putih. Tapi itukan pohon kopi dan bunganya. Di mana melatiku?
" Ibuuuuuu. melati dimana ?" aku teriak sekeras-kerasnya hampir menangis.
Ibu keluar dengan tergopoh-gopoh " Ada apa Lubna, pagi-pagi sudah teriak"
"Melati dimana bu?"
"Bukannya kita tak punya bungan melati Lubna? bukannya setiap kali kamu menanam melati selalu gagal" jawab ibu agak bingung.
Sumber Gambar: kopimiringsemarang.blogspot.com |
Aku lunglai, jadi percakapanku tadi malam itu hanya mimpi. Aku baru juga tersadar kalau aku memang tak pernah bisa menanam bunga melati sampai hidup. Ya memang hanya bunga kopi putih itu yang menyambutku pagi ini dengan senyum mengejekku gembira, gembira karena tidak akan ada saingan bagi bunga kopi putih itu.
Jambi, 17 Maret 2013
Oleh Amri Evianti
kisah yang menarik...antara mimpi dan realita memang hanya dibatasi oleh selaput kesadaran yang sangat tipis....salam :-)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMelati... Maafkan aku lagi -
ReplyDeleteTernyata tak semudah di angan,
Mencoba untuk bertahan
Di sela pertengkaran yang terjadi.
Mengapa satu rasa berlari -
Mengejar segala perbedaan
Yang seharusnya tak ada
Di batas bening jiwa...?
Kita semestinya
Satu Hati meraih cinta!
Jangan ada lagi
Perbedaan...
Akupun masih berharap...
Kaupun mencoba 'tuk sempurnakan diri...
Menghadapi cobaan
Dan godaan yang datang
Kita semestinya
Satu hati meraih cinta
Jangan ada lagi
Perbedaan...
Melati... Semoga saja
Langkah yang t'lah kutempuh saat ini
Menjadi embun penyejuk
Hati kita berdua saat ini
Dan tak akan ada lagi
Perdebatan yang panjang!
________
SATU HATI untuk (melati)
Dewa19/Ahmad Dhani
Lgu-lagu jaman dulu syairnya keren-keren dan panjang2, tidak seperti lagu2 saat ini, kata2 nya vulgar dan hanya beberapa basris yang diulang2.
Deletebungaku layu seluruhnya krn matahari enggan tersenyum lg
ReplyDeleteterkadang sulit membedakan kenyataan dengan khayalan. nice :)
ReplyDelete@Bapak Hariyanto : Salam bapak..terimakasih telah singgah di blog saya ;)
ReplyDelete@Muhammad Affan: semoga Tuhan senantiasa mendamaikanmu,kita atau bahkan mereka ;)
@Njowotenan: beneran kang blas nggak ada matahari??hehhe
@Vera Astanti: Terimakasih Vera atas kunjungannya, semoga kita terjebak dalam dunia khayalan ya ;)
rangkaian kata2nya keren banget mbka....
ReplyDelete@Ina : terimakasih Sista Ina atas kunjungannya :).. sista juga boleh kok buat kata-kata di kolom komentar hehe
ReplyDeleteYa gini deh klw jago nulis, padahal kopi dan melati ndak ada kaitannya. kopi itu pahit dan melati itu harum.
ReplyDeletenamanya jg pinter nulis, akhirnya kopi dan melati bisa nyambung. apalagi akhir ceritanya hanyalah sebuah mimpi .... top markotop deh
Mbak Indah P: Wahhh datang juga ke warung gorengan saya #ehh kok warung si :)
ReplyDeleteHahahaha hasil tulisan setengah galau kemarin mbakkkk...jauhh sihh nyambungnyaa..tapi berhubung dirumah ada karet ban, jadi disambungin aja deh hehe
Sebagai penghargaan tertinggi dari saya, Blog ini tak masukin ke BlogList saya. Mudah2an akan terjalin tali silaturrahim.
ReplyDeleteMbak Indah P : Wow wow aduhh terharunya diriku mbak...betapa senangnya di masukin Bloglistnya mbak Indah, seorang blogger inspiratif buat saya..Aminnn semoga terus terjalinn, pingin ketularan dapat pengunjung dan sahabat banyak kaya Mbak Indah ;)
ReplyDeletecerpen menarik yg sangat bermanfaat kawan
ReplyDeleteinij save yah...
terima kasih
Bapak Penyuluh perikanan: Terimakasih telah singgah pak :)
ReplyDeleteSemoga bisa menemani istrihat bapak.
ya silahkan
Sama sama ....
ReplyDeletesaya juga mengucapkan terima kasih, karena disini saya banyal belajar dan menambah pengetahuan disamping blognya penuh inspirasi.
semoga sukses selalu
Co cwiittt mbak :D
ReplyDeleteTerimakasih atas sharing ilmu dan pengetahuanya.semoga selalu menjadi bagi semuanya. salam sukses selalu.Amin
ReplyDeletehtt://karanganbungapapanblog.wordpress.com
0812.4912.3012