Cinta Terpendam Bersama Dasi Kupu-Kupu

Sumber Gambar : www.gadis.co.id

Aku tak tau kapan rasa kagum itu tumbuh. Saat aku memakai seragam putih biru dan dasi kupu-kupu di sekolahku. Ya, sosok itu bernama  Arsha cowok kelahiran Medan keturunan jawa. Aku bukan penggemar cowok ganteng tapi aku penggila cowok keren *bukannya sama aja ya* keren dalam banyak hal, keren masalah otak, keren masalah cara pandang dll *tambah sendiri ya*

Arsha bagiku sosok cowok sempurna , wajah yang nyaman dipandang, kulit yang tidak terllau hitam atau terlalu putih membuat Arsha bagiku bak bintang korea *bukannya korea putih ya* bintang yang hanya ada dalam pandanganku. Yang membuatku tambah  menggila dengannya,bukan karena ia dekat denganku justru sepertinya ia tak mengenalku sama sekali. Padahal kita satu kelas, namun bertegur sapapun tidak. Cinta kadang benar-benar tak mau kompromi, saat sebenarnya ia tidak harus kucinta tapi justru aku tergila-gila. Dan sepertinya Tuhan Maha Adil, agar aku tidak menjadi lebih gila lagi, atas alasan pekerjaan orang tua,  aku pindah ke Jambi.

Jambi, aku menghirup udaranya dengan rasa yang sama. Rasa cinta yang tak pernah bisa kusampaikan, rasa ngilu yang semakin menjadi kaku, hingga entah kapan akan berakhir maka kubiarkan langkah ini untuk merasakan semua yang ada di Jambi. Tentang teman baru, sekolah baru, lingkungan baru atau bahkan tentang Arsha baru. Aku benar-benar lelah dengan rasa yang tak pernah mampu kusampaikan. Hingga aku benar-benar memutuskan untuk menjalani kehidupan yang baru ini dengan berbagai kesibukan, entah keja kelompok, ikut ekstra sekolah yang pasti bagaimana aku bisa menjadi perempuan kuat.

Jambi, mengajariku akan arti ketegaran , ya di propinsi ini aku mulai menata apa yang sebenarnya aku lalui, tentang cinta atau bahkan tentang rindu yang sudah lama aku tak bersahabat dengannya. Semua telah menyatu seperti bersatunya embun dan dedaunan di tanah jambi ini kala mentari mulai meninggi. Aku telah berubah menjadi sosok yang lebih cerdas untuk memahami sesuatu yang aku inginkan dan sesuatu yang Tuhan berikan.  

Tuhan memang tak memberikan Arsha padaku, tapi Tuhan memberikan ribuan kebahagiaan yang mungkin bisa melebihi bahagiaku saat Arsha mempunyai rasa yang sama denganku. Saat rinduku tak bersambut, Tuhan selalu menyambutnya dengan ribuan cara agar aku bisa melalui jalanku sendiri tanpa Arsha. 18 tahun lalu aku memendam rasa suka dengan seseorang, ya saat aku masih berada di Sekolah Taman Kanak-Kanak, saat aku masih mengenakan seragam putih –biru dengan dasi kupu-kupu itu *jangan pada kecewa ya..itu kisahku waktu TK* saat aku masih memakai dasi kupu-kupu, dan semua terpendam bersama dasi kupu-kupu.

_Selesai_

#Cerita ini diikutsertakan dalam Giveaway Tentang Cinta Yang Terpendam Deadline 31 Maret 2013