Home » » Tambah Umur, Tambah Teliti

Tambah Umur, Tambah Teliti

Posted by Blog Amri Evianti on Sunday 10 March 2013

Hari cukup cerah hari ini, menyambut tugas Ketua OSIS baru seperti aku. Ya, aku siswi kelas 11 SMK di salah satu kabupaten Kulonprogo.  Hari ini aku mendapat surat undangan pertemuan OSIS sekabupaten Kulonprogo, salah satu kabupaten di propinsi Yogyakarta. Ketua OSIS lama yang memberikan surat undangan itu. Surat kini sudah ada di tangan, tinggal aku menuju kantor kepala sekolah untuk meminta izin mengikuti kegiatan ini.
Tok...tokk
"Permisi, bu" ucapku saat berada di depan pintu kantor.
"Ya, Amri .Masuk !" jawab ibu bendahara sekolah yang ruanganya jadi satu dengan bapak sekolah.
Dengan langkah pasti aku menuju ruangan itu, " Bapak Kepala Sekolah ada Bu?"
"Tidak ada. Ada apa Amri?" tanya Bu Sri (bukan nama sebenarnya) padaku
" Ini bu, saya mau minta izin untuk mengikuti kegiatan OSIS di Kabupaten" seraya menyerahkan undangan di meja bu Sri. Tampak bu Sri membaca undangan itu.
"Amri, untuk saat ini Ibu tidak bisa memberi izin, apalagi Bapak Kepala Sekolah sedang berada di luar kota. Padahal acara ini tinggal nanti siang kan?"
"Masa' bu nggak diizinkan?" sanggahku seolah tak percaya dengan jawaban bu Sri yang ada dihadapanku. Langkahku gontai menuju kelas, namun apa daya  memang tak ada izin dari sekolah. Aku segera menyusul teman-temanku yang tengah memperhatikan pelajaran siang itu. Acara pertemuan OSIS sekabupatenpun terlewati.
***
Hari ini tanggal 22 Desember 2008
Aku menuju sekolah bersama sahabat-sahabatku, menapakkan satu demi satu telapak kaki kami menuju ruang mimpi yang tiada henti. mentari menyambut dengan mesra, mengajak siapapun untuk menjadi yang terbaik dalam setiap langkah hidupnya. Pintu gerbang sekolah sudah dekat dari pandanganku,semakin cepat langkahku menuju kelas Manajemen Bisnis 2.
Waktu memang sangat cepat bergulir, mengingatkan siapapun untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Seperti hari ini, jam pelajaran sudah usai, namun urusanku belum usai. Tepatnya masalah undangan yang tidak kuhadiri kemarin menjadi masalah bagi Ketua OSIS lama. Hari ini aku diminta untuk ke ruang OSIS.
Saat ini aku berhadapan dengan Ketua OSIS lama dan Wakilnya, sedangkan aku sendiri tanpa ada yang menemani (ihiks). Ketua OSIS lama bernama Istanto, ya Ketua OSIS cerdas dan berprestasi, tampangnya yang sok dingin, membuat dia semakin gimana gitu. Namun hari ini, dia jauh dari kata baik. Aku dimarah habis-habisan gara-gara tidak hadir pada acara OSIS di kabupaten.
"Maksud kamu apa, Am? tidak menghadiri acara kemarin. itu sama artinya kamu memberi citra buruk untuk OSIS sekolah ini" komentar Ketua OSIS lama.
Aku diam dan dia kembali ceramah.
"Kamu, baru saja jadi Ketua OSIS, sudah tidak BECUS"
"Saya tidak diizinkan sekolah Kak" jawabku datar.
"Kamu saja yang tidak bisa berargumentasi di depan kepala sekolah" tambah Wakil Ketua OSIS lama sambil menggebrak meja.
Semua kepercayaanku luntur sudah, membuat sanggaan kakiku mulai bergetar menahan gelakan emosi yang semakin pasti.Di luar sana seolah alam merasakan lukaku, perlahan tapi pasti rintik hujan mulai membasahi lapangan sekolah.
"Sebagai konsekwensinya, sekarang kamu lepas sepatu dan kaos kakimu.Dan keluar kelas menuju lapangan basket" kata Ketua OSIS yang tidak pernah ku duga sebelumnya. Aku menatapnya mencari kepastian, apa iya seorang laki-laki memperlakukan perempuan seperti ini? namun tatapannya memang benar-benar menginginkanku untuk menerjang rintik hujan itu.
"CEPAAATTT!" bentaknya lagi.
Aku semakin tergugu pilu, menahan buliran air mataku yang sudah menumpuk di ujung kelopak mataku. Rintik air hujan menerpaku tanpa belas kasih, menerpa perlahan namun penuh kepastian. Saat itulah seluruh deritaku bertumpuk. Apalagi saat aku disuruh mengelilingi lapangan basket dengan langkah kaki tanpa jarak, artinya saat kaki kananku melangkah maka kaki kiriku akan menyusul tepat di depan jempol kakiku. Air mataku tumpah sudah, bersama butiran rintik hujan siang ini. Sayup-sayup ada langkah kaki mendekatiku "Happy Birthday Amri, kau lulus ujian mental hari ini. Air mataku bertambah deras sudah, baru ku tau ini semua adalah rekayasa Istanto untuk mengerjaiku di hari ulang tahunku , Tuhaannn sampai-sampai aku lupa dengan hari jadiku sendiri.
"Ayo tiup lilinnya. Dan bisikkan inginmu di hari ini"
Kutiup lilin itu dengan harapan Tuhan senantiasa menguatkanku menjalani tugas ini, dan memberi yang terbaik untuk Ketua OSIS nakal di hadapanku ini.
Aku sudah berada di teras kelas tentunya bersama Istanto. "Am, boleh kulihat undagannya"
Kubuka tas dan mengambil secarik surat undangan perkumpulan OSIS Se-Kabupaten itu.
"Am, coba lihat dibagian tanda tangan ini. Di sini tidak dibubuhi stempel institusi yang mengundang, itu artinya surat undangan ini bisa dikatakan tidak valid atau bukan surat undangan asli tapi palsu buatanku sendiri"
Aku menimpukinya dengan tas ranselku yang berat isinya, sambil merutuki diriku yang tidak teliti ini.
"Tambah umur, tambah teliti ya" tambahnya.
___________
Itulah kisah ulang tahun paling berkesan waktu duduk di bangku SMK. Dan "Postingan ini diikutsertakan pada Give Away Ultah Samara" 
Selamat Ulang Tahun Samara







6 komentar:

  1. hehehe...iseng banget si kakak kelas itu ya :)

    thanks udah berbagi cerita dan ikutna GA ultah Samara

    ReplyDelete
  2. wah seru ya... walaupun pasti gondok banget tuh ya :)

    ReplyDelete
  3. @Arga Litha :iyaa hari ibuuu...wahh tgl 25 tahun berapa???90 an ya???
    @Bunda Samara: hiii iya Bunddd....suebeelll gebel2 pokoknya hee.tapi gara-gara itu jadi bisa ikutan GA Bunda :)
    @Vera Astanti: hahha pooolll nggondokk bvangetttt hihii

    ReplyDelete
  4. @The Loe : hihihihii matur sembah nuwun :)

    ReplyDelete

Komentar apa aja deh yang penting nggak SPAM, sok kenal juga nggak apa, saya juga suka sok kenal ma blogger lainnya hehe
Terimakasih dan selamat datang kembali.

Banner IDwebhost

Translate

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}