Usap Air Matamu Ning Fata

Untukmu Ning

*ah bukannya kamu selalu tak suka jika aku memanggilmu dengan panggilan itu* entah kapan sampeyan akan membaca catatanku ini. Yang pasti di sudut tanah Jambi ini, aku turut berbela sungkawa atas meninggalnya abah sampeyan, pastinya aku tak bisa turut mengelus pundak sampean atau memberi sedikit rengkuhan kekuatan atas musibah yang sedang ada. Kehilangan orang paling berharga dalam hidup ini tentu bukan hal yang mudah, sosok Abah yang sering menguatkan memberi keyakinan bahwa sampeyan bisa menjadi putri perempuan hebat pasti membuat sampeyan merasa sangat kehilangan. 

Tapi Nduk *maka biarkan aku memanggilmu dengan sebutan ini* kita sama-sama tahu bukan bahwa  apa yang kita miliki sejatinya hanya titipan Gusti? Dan Gusti mungkin sudah terlalu rindu dengan Abah sehingga Dia memanggilnya terlebih dahulu.

Nduk pasti ingat saat berulang kali izin dari pondok untuk nemani Abah saat sakit tempo dulu?bukan berarti nduk belum memberi apa-apa pada Abah, lebih dari itu nduk selama ini sudah belajar dan berusaha memberikan yang terbaik untuk beliau. Aku sangat yakin kesedihan nduk saat ini sudah tidak lagi dapat diukur, nduk boleh nangis jika menangis bisa meredakan rasa sedih itu, tapi ingat ya nduk jangan terlalu lama, coba nduk sekarang mencari sosok Ibu, bukankah beliau juga sangat terpukul dengan ini, sesekali coba nduk mengusap tetes bening air mata ibu di rumah, beri beliau kekuatan yang lebih karena separuh jiwanya telah pergi.

Senja mungkin akan pergi, malampun mungkin akan berganti tapi kita sama-sama yakin kan nduk bahwa Allah tidak akan pernah pergi. Kematian memang kepastian, tapi bukan berarti kita memutuskan harapan  kan nduk? Semoga harapan nduk semakin kuat kedepannya, untuk kuliah dan ngajinya semoga selalu semangat. Dengan segala kerinduan padamu aku turut berbela sungkawa atas meninggalnya Abah KH Imam Nawawi, semoga sampeyan dan keluarga senantiasa mendapatkan kekuatan, semoga Abah mendapat tempat terbaiknya di sisi Allah. Allohummaghfirlahu warhamhu Wa’afihi Wa’fu ‘Anhu. Al Fatihah

Catatan kaki: 

Ning: sebutan untuk anak perempuan dari keluarga kyai.

Nduk: panggilan kesayangan untuk anak perempuan jawa.

Abah: Ayah/bapak

Sampeyan: bahasa halus jawa  kedua yang berarti kamu.